Riba??? Tentu kita
tidak asing dengan kata tersebut,,Riba pada dasarnya berartikan tambahan,, nah…inilah yang menjadi permasalahan,, tambahan yang seperti apa yang tidak
diperbolehkan dalam Islam???
Berikut juga pembahasan
Penimbunan,, bagaimana hokum Menimbun??? Lalu bagaimana cara meghindarinya???
Jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai berikut…
·
وعن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الذهب بالذهب, والفضّة بالفضّة,
والبرّ بالبرّ, والشعير بالشعير, والتمر بالتمر, و الملح بالملح, مثلا بمثل, سواء
بسواء, يدا بيد, فإذااختلفت هذه الاصناف فبيعوا كيف شئتم إذا كان يدا بيد. رواه
مسلم
·
عن جابر رضي الله عنه قال: لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم اكل الربا, وموكله, وكاتبه, وشاهديه, وقال: هم
سواء. رواه مسلم
· عن معمر أنّ النبيّ صلى الله عليه وسلم قال: من احتكر فهو خاطئ. رواه أبوداود والترمذي
ومسلم
PENJELASAN TAMBAHAN:
(Hadis Pertama)
الربا في اللغة الزيادة, وفي الشريعة هو فضل
مال بغير عوض في معاوضة مال بمال.
Riba dalam pengertian bahasa
adalah tambahan atau kelebihan sedangkan dalam pengertian syara’ adalah
kelebihan harta atau tambahan harta tanpa ganti atau konpensasi yang terjadi
dalam pertukaran harta dengan harta. Contoh yang bukan riba seperti hibah.
الربا قسمان: ربا فضل و ربا النسيئة, فربا
الفضل كما جاء بيانه في الحديث المذكور هو ان يباع درهم بدرهمين او دينار
بدينارين.
Riba dibagi menjadi dua: riba
fadhl dan riba nasiah, penjelasan riba fadhl saperti yang terdapat pada
hadis di atas, seperti satu dirham dijual dengan dua dirham atau satu dinar
ditukar dengan dua dinar.
ثم اختلاف العلماء عن حرمة هذاالربا: هل هي
مقصورة على الاشياء الستة المذكورة في الحديث ام غيرمقصورة عليها. فقال نفاة
القياس على ان الحرمة مقصورة على هذه الاشياء ستة. وقال ابو حنيفة و مالك و
الشافعي و احمد و جمهور الفقهاء على ان الحرمة غير مقصورة عليها لان الحرمة فيها
ثبتت العلة. فتتعدى الحرمة الى كل ما توجد فيه العلة.(تفسير ايات الاحكام 162-1)
Para ualama berbeda pendapat
tentang keharaman riba fadhl ini. Dari segi apakah hanya terbatas dalam enam
barang yang disebutkan dalam hadis ataukah tidak terbatas pada enam barang
tersebut. Ulama yang anti kiyas hanya terbatas enam saja (fuqaha
adl-adlahiriyyah). Lalu Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, Ahmad, dan jumhur ulama
fikih, tidak hanya terbatas enam saja, karena keharaman enam jenis itu ada
illatnya yang sama.
قال الشافعية ان العلة في الذهب والفضة هي
اتحاد الجنس مع النقدية وفي الاشياء الاربعة الباقية التحاد الجنس مع الطعام.
Contoh sama illatnya, menerut
Syafi’iyyah: untuk emas dan perak itu sama jenisnya dan merupakan alat tukar.
Adapun yang empat terakhir itu sama jenisnya dan merupakan makanan.
Adapun riba nasiah adalah
riba yang sudah banyak dikenal dalam kalangan masyarakat arab, di mana mereka
menyerahkan harta untuk diambil kembali setiap bulan dalam jumlah tertentu dan
setelah jatuh tempo, orang yang berpiutang meminta kembali pokok harta secara
penuh, jika tidak maka orang yang berpiutang menambah waktu dan menambah jumlah
yang harus dikembalikan.
(Hadis Kedua)
اللعنة: الابعاد عن الرحمة وهي دليل على اثم من
ذكر و تحريم ما فعلوه.
Laknat adalah menjauhkan rahmat,
memperjauh dari rahmat. Ini menunjukkan bahwa pelaku-pelaku tersebut itu
berdosa dan perbuatannya yang dilakukan itu haram.
Yang disebutkan dalam hadis ini
adalah makan, bukan hanya terbatas makan yang masuk perut akan tetapi semua
yang meliputi pemanfaatan riba, apabila yang disebutkan makan karena yang
paling dominan pemanfaatannya.
(Hadis Ketiga)
Ihtikar adalah membeli sesuatu
kemudian menahannya agar persedian barang itu menjadi sedikit di kalangan
manusia. Sehingga harga menjadi tinggi dan masyarakat mengalami madharat
karenanya. Akan tetapi jika tujuan penimbunannya dengan landasan demi
kemaslahatan umat itu dibolehkan. Seperti pada masa nabi Yusuf yang menimbun
selama tujuh tahun, hal tersebut dilakukan karena tujuh tahun kedepan akan
terjadi musim paceklik.
Ulama mensyaratkan tentang ihtikar
yang diharamkan:
-
Barang yang ditimbun itu adalah barang dibutuhkan selama
satu tahun.
-
Dia memang menunggu waktu terjadinya peningkatan harga,
agar dia bisa menjualnya dengan harga tinggi karena manusia sangat
membutuhkannya.
-
Dilakukan pada saat manusia sangat membutuhkan barang
tersebut.
PESAN:
·
Riba → keuntungan tanpa resiko (الغنم بلا غرم)
·
Ihtikar → merekayasa suplay atau penyediaan barang