.....::::: SELAMAT DATANG, SEMOGA ANDA PUAS DENGAN IRFANNOLNAM YANG POLOS DAN APA ADANYA :::::.....

Sabtu, 08 Oktober 2011

PROSES LAMARAN DI MADURA


Sekilas tentang prosesi pra Nikah di salah satu desa atau daerah di Madura (hehehehe tempat nenek moyang ane). Ini hanya memberikan gambaran kepada sobat-sobat, bahwa kita adalah bangsa yang penuh akan keanekaragaman budaya, jadi wajar kalo berbeda antara satu dengan lainnya. Nah pada kesempatan ini ane mau bagi-bagi info tentang tata cara atau prosesi pra Nikah yang dilakukan oleh pihak lelaki kepada pihak perempuan, dengan kata lain LAMARAN,,hehehehe…

Sebelum lamaran dilaksanakan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan, ada yang namanya “meminta”. Istilah meminta ialah pihak laki-laki (biasanya cukup 2 sampai 3 orang laki-laki termasuk calon mempelai laki-laki) datang kepada pihak perempuan untuk menanyakan kepada pihak perempuan apakah calon mempelai perempuan sudah ada yang memiliki (melamar, dalam istilah bahasa madura “Pager Ětalě’ě” yang artinya pagarnya diikat) atau belum. Jika sudah ada yang memiliki maka tidak perlu ada lamaran bagi pihak laki-laki, apabila tidak ada yang memiliki maka perwakilan dari calon mempelai laki-laki meminta kepada wali calon mempelai perempuan untuk menikahkan calon mempelai perempuan dengan calon mempelai laki-laki. Apabila pihak perempuan setuju maka pihak laki-laki akan datang lagi di kemudian hari untuk melamar.
Proses melamar dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Adatnya dengan membawa rombongan minimal 30-50 orang terdiri dari saudara dan tetangga. Juga membawa kue-kue seperlunya. Setelah proses ini dilakukan, adakalanya pihak laki-laki meminta kepada pihak perempuan untuk mengadakan acara jawaban lamaran (yaitu pihak perempuan datang kepada pihak laki-laki dengan alasan menjawab atas lamaran yang dilakukan oleh pihak laki-laki bahwa pihak perempuan setuju, adapun prosesinya sama dengan apa yang dilakukan oleh pihak laki-laki) dan adakalanya tidak meminta jawaban lamaran.